Sebab aku mencintaiMu

Tersebab rindu
Kutanahkan wajahku, kulangitkan nama Mu
Tersebab kasih
Kutengadahkan tanganku, kupanggil nama Mu
Tersebab hina
Kuteteskan air mataku, ku pun pinta ampun Mu
Tersebab iman
Kutartil ayat Mu, kupahami kalam Mu

Tersebab Mu,
Tuhan, boleh ku minta dia jodohku?





Ungaran, sat, may 19, 18
.mie.

Jika kutulis namamu (2)

Kutulis namamu di langit-langit kamarku
Di udara napasku
Di sudut heningku
Di gaduh risauku
Di kusut ramaiku
Di rinai bahagiaku
Di jatuh bangkitku
Di gelak hampaku
Di sela eritrosit 
     tiap detak ventrikelku

Karenanya ku pikir kamu jadi candu

Padahal
     tidak ada di dunia yang bisa, boleh lebih sering kutulisrapal dibanding nama Nya

Maka ku hapus namamu dari semua itu

Kamu hanya tertulis di lantai sujudku, bait-bait doaku






Lembang, may 12, 18
been a year after that lots-of-tears-periode
.mie.

Jika kutulis namamu

Kalau ku tulis, kamu apa?
Koma? Jeda?
Titik? Akhir?
Tanda tanya? Misteri?
Tanda seru? Ajakan?

Atau deretan huruf tanpa spasi? Membingungkan?
Atau deretan angka terkode? Tak terpecahkan?

Aku memilih menulismu sebagai bait sebelum amin doa-doaku





Sartika Asih Bandung, may 11, 18
.mie.