February wish

Saya dikejar waktu. Kurang dari 1,5 jam lagi surat cinta hari ini harus sudah diposkan. Tapi saya tidak bisa menulis surat cinta. Hati saya sedang beku. Sudah sejak berminggu lalu aku berusaha mengkondisikannya, supaya ketika cinta itu datang nantinya hati ini tidak beku. Tidak mati.
Haha
Tapi saya gagal.
Bahkan satu kebahagiaan kemarin pun tidak dapat mengubahnya.

Maka saya pikir saat ini saya akan menuliskan surat cinta pada Tuhan. Entahlah, mungkin bukan surat cinta. Ini surat permintaan. Karena perasaan saya pada Tuhan sepertinya bukan cinta. Kurang tepat saja. Mungkin itu yang disebut beriman dan bertakwa.
Haha. Saya sok sekali.
Saya tahu ^^

Tuhan..
Hari ini tepat Satu Februari. Sudah dua bulan saya berlari dari apa yang seharusnya saya hadapi. Ooh, mungkin lebih dari hitungan itu. Saya hanya menghitungnya menjadi dua bulan agar saya tidak merasa terlalu bersalah.
Pagi ini saya ditampar oleh kawan saya sendiri, Tuhan.
Mungkin Kau yang menyuruhnya. Tapi saya berterimakasih untuk kata-kata yang ditamparkannya.
Saya berterimakasih Kau masih menyayangiku. Tapi saya terlalu diliputi rasa bersalah, saya merasa takut, saya merasa pecundang sekali untuk kembali menghadapinya. Saya tidak punya nyali untuk menyelesaikannya, saya tidak punya nyali bertemu dengannya.
Saya tidak tahu harus bagaimana karena sudah terlalu jauh saya berlari, terlalu lama saya menepi.
Permintaan saya Tuhan, bimbing saya untuk kembali. Tiupkan nyali. Tumbuhkan kembali kepercayaan padanya yang telah terkikis terhadapku.
Februari ini, masalah itu harus selesai.
Amin.
Terimakasih Tuhan.

Mungkin ini memang bukan surat cinta, Tuhan.
Ini permintaan saya di awal Februari.



sun, feb 1, 15
-mie-

0 komentar:

Posting Komentar